Rabu, 25 Juli 2012

Rahasia Tiga Pertanyaan

Rahasia Tiga Pertanyaan : Pada masa permulaan Islam, ketika orang berbondong-bondong masuk Islam, orang-orang kafir Quraisy semakin tidak suka kepada Nabi Muhammad SAW dan pada perkembangan Islam yang pesat. Ketika itu, di kota Yastrib,yaitu kota yang setelah nabi berhijrah ke sana dinamakan Madinah- hidup sekelompok orang Yahudi yang jumlahnya cukup banyak: mereka termasuk ahlul kitab karena mereka memiliki Kitab Taurat. Akan tetapi, Kitab Taurat yang ada di tangan mereka telah mengalami beberapa perubahan. Jadi, tidak utuh seperti waktu diturunkan kepada Nabi Musa as. Kaum kafir Quraisy mengirim utusan untuk menemui para pendeta Yahudi di Yatsrib. Utusan itu menceritakan tentang munculnya Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah Swt. Utusan itu juga menceritakan bahwa Muhammad saw mengaku menerima wahyu dari Allah swt. Utusan kafir Quraisy itu berkata kepada para pendeta Yahudi, “kalian adalah pemuka bangsa Yahudi. Kalian adalah ahlul kitab yang pertama. Kalian memiliki ilmu tentang kenabian yang tidak kami miliki. Maka beritahulah kepada kami, apa pendapat kalian tentang Muhammad?” Seorang pendeta Yahudi menjawab, “Cobalah kalian tanyakan tiga hal kepadanya. Tanyakanlah tentang sekelompok pemuda yang hidup pada zaman dahulu dan memilki kisah menakjubkan. Lalu, tanykan kepadanya tentang lelaki gagah perkasa yang mengembara ke timur dan ke barat. Tanyakan pula kepadanya tentang ruh, apakah ruh itu? Jika dia bisa menjelaskan yang ketiga, berarti dia benar-benar nabi.” Utusan Quraisy itu pun kembali ke Makkah. Begitu sampai, mereka mengabarkan perkatan pendeta Yahudi pada pemuka kaum kafir Quraisy. Lalu, mereka bersama-sama menguji Rasullullah saw dengan tiga pertanyaan itu. Untuk menjawab tiga soal itu Allah Swt menurunkan surat al-kahfi. Dengan surah Kahfi itu, beliau menjawab tiga pertanyaan dengan tepat. Soal pertama dijawab dengan cerita tentang Ashabul Kahfi, sekelompok anak muda yang memasuki gua karena melarikan diri dari kejaran raja yang zalim, bengis, lagi kejam. Anak-anak muda itu disertai seekor anjing. Mereka tertidur dalam gua lebih dari tiga ratus tahun. Ketika bangun, mereka mendapati negerinya telah berubah total. Semua orang yang mengetahui kisah mereka, merasa takjub. Rasulullah menjelaskan kisah Ashabul Kahfi itu secara rinci dan jelas. Soal kedua, beliau jawab dengan kisah Dzulqarnain. Seorang raja perkasa yang menundukkan banyak raja dan berkeliling ke dunia timur dan barat. Sampai akhirnya, Dzulqarnain bertemu dengan kaum yang memintanya untuk membangun tembok pemisah antara mereka dengan Ya’juj dan Ma’juj agar mereka aman dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj, sampai akhir kisah. Adapun pertanyaan mereka yang ketiga, yaitu tentang ruh, maka Rasulullah saw menjawabnya dengan firman Allah Swt dalam surat Al- Isra’ ayat 85 “Dan mereka menanyakan kepdamu (muhammad) tentang ruh. Katakanlah, ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan aku tidak diberi ilmu kecuali sedikit.” Dengan demikian, Rasulullah saw telah menjawab ketiga pertanyaan itu dengan tepat, karena beliau mendapat bimbingan lansung dari Allah swt. Seketika itu, banyak dari kaum kafir Quraisy percaya bahwa Nabi Muhammad saw benar-benar seorang nabi utusan Allah, dan ajaran islam yang beliau bawa benar-benar datang dari Allah. Akan tetapi, walaupun mereka mengetahui hal itu, tetap saja banyak orang kafir yang tidak mau beriman. Kekafiran mereka tak lain disebabkan karena rasa gengsi, agkuh, dan cinta pada dunia. Dikutip dari buku : Ketika Berbuah surga ; Habiburrahman El Shirazy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar